Jakarta — Daftar Hurun India Rich List 2025 menampilkan kombinasi unik antara konglomerat mapan dan pengusaha muda. Dari Mukesh Ambani hingga Kaivalya Vohra, daftar ini menunjukkan bagaimana pendidikan formal, pengalaman bisnis, dan inovasi berperan dalam membentuk kekayaan terbesar di India.
Daftar 10 Orang Terkaya India 2025
- Mukesh Ambani (Reliance Industries) — Kekayaan: US$115 miliar. Pendidikan: Dropout MBA Stanford, sebelumnya sarjana teknik kimia di IIT Bombay.
- Gautam Adani (Adani Group) — US$67 miliar. Pendidikan: Dropout kuliah perdagangan, fokus langsung ke bisnis keluarga.
- Shiv Nadar (HCL Technologies) — US$35 miliar. Pendidikan: Sarjana Teknik Elektro, PSG College of Technology.
- Cyrus Poonawalla (Serum Institute of India) — US$30 miliar. Pendidikan: PhD Honoris Causa, awalnya fokus pada industri kuda pacu sebelum vaksin.
- Dilip Shanghvi (Sun Pharma) — US$28 miliar. Pendidikan: Sarjana Perdagangan, University of Calcutta.
- Radhakishan Damani (DMart) — US$27 miliar. Pendidikan: Dropout perdagangan, sukses lewat ritel dan investasi.
- Kumar Mangalam Birla (Aditya Birla Group) — US$25 miliar. Pendidikan: MBA London Business School.
- Uday Kotak (Kotak Mahindra Bank) — US$23 miliar. Pendidikan: Sarjana Perdagangan, Sydenham College; MBA Jamnalal Bajaj Institute.
- Sunil Mittal (Bharti Airtel) — US$20 miliar. Pendidikan: Dropout perdagangan, Punjab University.
- Kaivalya Vohra (Zepto, Gen Z founder) — US$2.5 miliar. Pendidikan: Dropout Stanford Computer Science, fokus membangun startup quick‑commerce.
Analisis
- Ambani dan Adani menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak selalu menjadi penentu utama, tetapi akses ke modal dan keberanian mengambil risiko sangat penting.
- Birla dan Kotak menegaskan nilai pendidikan bisnis global dalam memperluas jaringan dan strategi.
- Vohra, sebagai miliarder termuda, menyoroti pergeseran generasi: inovasi teknologi bisa melampaui pengalaman panjang.
Implikasi
Daftar ini menegaskan bahwa kombinasi pendidikan, pengalaman, dan inovasi membentuk lanskap miliarder India. Bagi profesional muda di Asia, kisah mereka menjadi inspirasi bahwa jalur menuju kesuksesan tidak tunggal—baik melalui pendidikan tinggi maupun jalur kewirausahaan langsung.
