Jakarta — Laporan IMD Smart City Index 2025 kembali menobatkan Zurich, Swiss, sebagai kota tercerdas di dunia. Peringkat ini menegaskan reputasi Zurich sebagai pusat keuangan dan teknologi yang mampu menggabungkan infrastruktur digital, energi bersih, dan layanan publik ramah warga.
Di bawah Zurich, kota‑kota seperti Oslo, Geneva, Dubai, dan Abu Dhabi masuk lima besar, menandai tren global di mana kota‑kota dengan tata kelola cerdas, keberlanjutan, dan inovasi digital semakin diakui sebagai model urban masa depan.
Pelajaran untuk Pemimpin Kota
- Teknologi sebagai fondasi: Zurich memanfaatkan data untuk mengatur lalu lintas, manajemen sampah, hingga energi terbarukan. Pemimpin kota di Asia dapat meniru pendekatan berbasis data untuk efisiensi layanan publik.
- Keseimbangan inovasi & kemanusiaan: IMD menekankan bahwa kota cerdas bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kualitas hidup, lingkungan, dan inklusivitas.
- Kolaborasi lintas sektor: Keberhasilan kota‑kota top dunia lahir dari sinergi antara pemerintah, universitas, startup, dan investor.
Posisi Asia
Beberapa kota Asia juga masuk daftar, termasuk Singapura yang menempati posisi ke‑9 global. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Asia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi urban, asalkan kepemimpinan kota berani berinvestasi pada infrastruktur digital, transportasi cerdas, dan keberlanjutan lingkungan.
Kaitan dengan Global Innovation Index
Selain Smart City Index, Global Innovation Index (GII) 2025 menyoroti klaster inovasi dunia seperti Shenzhen–Hong Kong–Guangzhou, Tokyo–Yokohama, San Jose–San Francisco, Beijing, dan Seoul. Artinya, kota‑kota yang unggul dalam inovasi juga cenderung unggul dalam transformasi smart city.
Kesimpulan
Zurich mungkin jauh dari Asia, tetapi pelajarannya relevan: kepemimpinan kota di era modern harus visioner, berbasis data, dan berorientasi pada kesejahteraan warga. Dengan strategi yang tepat, kota‑kota Asia dapat mengejar bahkan melampaui standar global dalam inovasi dan kecerdasan urban.
