Canberra – Anthony Albanese resmi dilantik kembali sebagai Perdana Menteri Australia, menandai periode kedua kepemimpinannya setelah memenangkan pemilihan umum 3 Mei lalu. Upacara pelantikan berlangsung di Government House, Canberra pada Selasa (13/5) waktu setempat.
Keputusan rakyat Australia untuk kembali mempercayakan pucuk kepemimpinan kepada Albanese mencerminkan keyakinan terhadap arah kebijakan dan kestabilan pemerintahan Partai Buruh. Kabinet yang dilantik kali ini tetap mempertahankan sejumlah tokoh penting di posisi strategis, sembari memberikan ruang bagi wajah baru yang akan memperkuat visi pemerintahan.
Periode kedua ini diwarnai tantangan serius—mulai dari ketidakpastian global hingga reformasi kebijakan domestik. Namun, Albanese menunjukkan kesiapannya melalui komposisi tim kerja yang fokus pada kesinambungan dan keberlanjutan.
Bran Black, CEO Dewan Bisnis Australia, menilai kabinet baru ini sebagai representasi stabilitas dan komitmen terhadap agenda reformasi lingkungan serta diplomasi perdagangan luar negeri. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan yang dapat menciptakan peluang ekonomi di tengah krisis akan menjadi faktor penentu masa depan Australia.
Albanese pun dijadwalkan segera menjalankan diplomasi luar negeri dengan kunjungan ke Indonesia, serta menghadiri agenda Vatikan di Roma. Agenda ini mencerminkan kepemimpinan aktif dalam menjaga posisi strategis Australia di panggung dunia.
Konsistensi, pengalaman, dan komitmen terhadap isu-isu global menjadikan Albanese sebagai sosok pemimpin yang dinilai relevan di era penuh dinamika ini.
