Toyota kembali menunjukkan arah kepemimpinan visioner di industri otomotif global dengan memperkenalkan bZ3X, mobil listrik terjangkau yang dipamerkan di Shanghai Auto Show 2025. Mobil ini dirancang untuk menjawab tantangan transisi energi sekaligus membuka akses kendaraan listrik yang lebih luas.
Dikembangkan bersama mitra lokalnya, GAC, Toyota bZ3X menjadi bukti dari strategi kolaboratif yang mengedepankan efisiensi dan pemanfaatan teknologi terkini. Model ini dibangun dari platform GAC Aion V dan dirancang untuk pasar yang semakin sadar akan pentingnya mobilitas berkelanjutan.
Toyota tidak sekadar menghadirkan kendaraan listrik, tapi juga menawarkan beragam opsi baterai dan fitur pintar, menjadikan bZ3X sebagai salah satu produk paling fleksibel di segmennya. Kapasitas baterai mulai dari 50,0 kWh hingga 67,9 kWh memberi jangkauan tempuh hingga 610 km.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Toyota membaca kebutuhan pasar secara strategis, termasuk lewat teknologi bantuan pengemudi canggih dan Lidar dengan komputasi Nvidia Orin X, yang umumnya hanya hadir di mobil kelas atas. Teknologi ini menunjukkan pendekatan progresif Toyota dalam mengintegrasikan inovasi secara bertahap dan inklusif.
Melalui trim seperti 430 Air+, 520 Pro, dan model flagship 610 Max, Toyota juga memperkenalkan teknologi ADAS terbaru yang memungkinkan navigasi otomatis tanpa peta HD (NOA), menjadikan pengalaman berkendara lebih cerdas dan aman.
Dalam konteks kepemimpinan industri, kehadiran bZ3X menjadi bagian dari peta jalan Toyota untuk memperluas adopsi kendaraan listrik di negara berkembang, termasuk Asia Tenggara di masa depan. Strategi ini memperkuat komitmen Toyota terhadap mobilitas masa depan yang inklusif dan berorientasi teknologi.
Dengan banderol harga mulai dari Rp 253 jutaan, Toyota menunjukkan bahwa kendaraan listrik tidak lagi eksklusif. Melainkan, menjadi bagian dari solusi besar dalam mendemokratisasi teknologi dan menjaga keberlanjutan industri otomotif dunia.