Jakarta – Dua pemimpin dengan visi strategis untuk kawasan bertemu pagi ini di Istana Kepresidenan Jakarta. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, sebagai bagian dari rangkaian diplomasi yang memperkuat kepemimpinan regional dan kemitraan strategis kedua negara.
Pertemuan dimulai dengan prosesi penyambutan kenegaraan, lalu dilanjutkan dengan dialog empat mata serta pertemuan bilateral bersama para delegasi. Fokus utama: mempererat sinergi kebijakan, kerja sama ekonomi, dan ketahanan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif dan stabil.
“Pertemuan ini bukan sekadar seremoni diplomatik, tetapi simbol komitmen dua pemimpin dalam menyelaraskan langkah menghadapi tantangan global,” ujar Yusuf Permana dari Sekretariat Presiden. Momen ini juga menjadi kesempatan pertama bagi Prabowo menerima kunjungan kenegaraan sejak resmi menjabat.
Anthony Albanese tiba di Jakarta pada Rabu malam, memulai kunjungan resmi tiga hari yang dijadwalkan berlangsung hingga 16 Mei 2025. Ia disambut oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Hubungan Indonesia dan Australia telah mengalami transformasi positif, dan kunjungan ini menegaskan arah baru yang ditentukan oleh kepemimpinan visioner kedua negara. Di tengah tekanan geopolitik dan ketidakpastian global, kolaborasi yang saling memperkuat menjadi fondasi yang sangat dibutuhkan.
Dalam keterangan pers bersama, Prabowo dan Albanese menyampaikan sejumlah hasil pembicaraan, termasuk penguatan kerja sama perdagangan, pertahanan, serta pendidikan lintas negara.
Pertemuan ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kebijakan domestik, melainkan keberanian membentuk masa depan regional secara kolektif.
