Kuala Lumpur — CEO Capital A, Tony Fernandes, menyerukan ASEAN untuk tidak bersikap defensif, melainkan mengambil keputusan berani dalam meliberalisasi aturan demi mempercepat integrasi ekonomi regional. Menurutnya, keberhasilan kawasan ini dalam membangun pasar intra-ASEAN harus diperkuat dengan langkah-langkah strategis yang lebih progresif.
Fernandes menekankan bahwa kebangkitan maskapai penerbangan berbiaya rendah seperti AirAsia, Lion Air, dan VietJet telah menjadi katalis penting bagi pertumbuhan pasar intra-ASEAN. Didukung kebijakan open skies dan perjalanan bebas visa, mobilitas masyarakat dan bisnis di kawasan meningkat pesat, membuka peluang baru bagi perdagangan dan pariwisata.
Selain sektor penerbangan, Fernandes menyoroti peran usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi ASEAN. Dengan dukungan teknologi digital, UKM mampu berkembang cepat dan berkontribusi signifikan terhadap ekspansi ekonomi kawasan. Ia menilai, membuka lebih banyak sektor bagi liberalisasi akan memperkuat daya saing ASEAN di panggung global.
Menurut Fernandes, integrasi ekonomi ASEAN tidak hanya soal perdagangan bebas, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi, investasi lintas negara, dan kolaborasi regional. Ia menegaskan bahwa keberanian dalam mengambil keputusan akan menentukan apakah ASEAN mampu bersaing dengan blok ekonomi besar lainnya.
Pernyataan Fernandes datang pada saat kawasan menghadapi tantangan global, mulai dari ketidakpastian geopolitik hingga perlambatan ekonomi dunia. Namun, ia optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang visioner, ASEAN dapat memanfaatkan momentum demografi muda, digitalisasi, dan pasar domestik yang besar untuk memperkuat posisinya.
Dengan dorongan ini, Fernandes menegaskan kembali reputasinya sebagai salah satu pemimpin bisnis paling berpengaruh di Asia Tenggara. Seruannya bukan hanya untuk dunia usaha, tetapi juga bagi para pembuat kebijakan agar berani melangkah maju. Baginya, masa depan ASEAN ditentukan oleh keberanian kolektif untuk membuka diri, berinovasi, dan mempercepat integrasi ekonomi regional.
