// Leadership Update

Erdogan Puji Trump Usai Gencatan Senjata Israel-Iran, Serukan Kerja Sama Baru

July 1, 2025

Share:

Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tiba-tiba melontarkan pujian kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Momen ini terjadi dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT NATO pada Selasa malam waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Erdogan menyatakan apresiasinya atas keberhasilan Trump dalam mendorong tercapainya gencatan senjata antara dua musuh bebuyutan di Timur Tengah, yaitu Israel dan Iran. Ia bahkan berharap kesepakatan itu bisa berlangsung secara permanen.

“Presiden Turki menyatakan kepuasannya dengan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Iran melalui upaya Presiden Trump, berharap itu akan permanen,” tulis kantor kepresidenan Turki seperti dikutip AFP, Rabu (25/6/2025).

Sikap Erdogan ini cukup mencuri perhatian, terutama di tengah ketegangan yang masih berlangsung di kawasan Timur Tengah. Apalagi Trump sebelumnya mengundang kontroversi dengan menolak mendukung secara eksplisit klausul Pasal Lima NATO terkait pertahanan bersama.

Lebih lanjut, Erdogan juga mendorong kerja sama yang lebih erat antara Ankara dan Washington, terutama untuk mempercepat penyelesaian konflik di Gaza dan perang Rusia-Ukraina. Ia menyebut perlunya dialog intensif untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

“Presiden Turki menekankan pentingnya dialog yang erat dalam mengakhiri tragedi kemanusiaan di Gaza sesegera mungkin dan dalam menyelesaikan perang Rusia-Ukraina secara damai,” ujar pernyataan resmi tersebut.

Tak hanya soal konflik, Erdogan juga membuka peluang kerja sama ekonomi, khususnya di sektor industri pertahanan. Ia menyebut hal ini sebagai langkah strategis yang dapat meningkatkan volume perdagangan antara Turki dan Amerika Serikat hingga US$100 miliar.

Pernyataan Erdogan ini menjadi sorotan baru dalam dinamika geopolitik global, sekaligus memberi sinyal arah kebijakan luar negeri Turki ke depan, yang tampaknya mulai membuka kembali komunikasi aktif dengan tokoh-tokoh penting di panggung internasional, termasuk Trump.