Sinergi Pemimpin Dorong Investasi Jepang Rp 16 Triliun di Industri Hijau Batam

June 11, 2025

Share:

Batam – Investasi senilai Rp 16,2 triliun dari GreenBank Corporation Jepang ke kawasan industri hijau Pulau Galang, Batam, bukan hanya soal modal dan pembangunan. Di balik itu, tercermin kekuatan visi kolektif para pemimpin nasional dan daerah dalam menyatukan arah menuju transformasi industri berkelanjutan.

Proyek ini bernama Wiraraja Green Renewable Energy & Smart Eco Industrial Park dan telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Presiden Prabowo Subianto turut mendorong proyek ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2030.

Akhmad Ma’ruf Maulana, President Director Wiraraja Indonesia sekaligus Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas kementerian dalam mewujudkan kawasan industri yang berorientasi masa depan. “Komitmen ini bukan hanya soal investasi, tapi soal keberanian mengambil langkah besar demi daya saing Indonesia,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kehadiran investor asing, terutama dari Jepang, adalah validasi terhadap kepemimpinan Indonesia yang adaptif dan visioner di tengah perubahan global.

Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas, Kurniawan Ariadi, menambahkan bahwa transformasi ekonomi Indonesia menuntut pendekatan lintas sektor dan interdisipliner. Kepemimpinan kolaboratif menjadi kunci utama dalam menggerakkan perubahan.

Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam forum bisnis “Regional Infrastructure Investment Opportunities for Economic Transformation” di World Expo 2025 Osaka. Forum ini menjadi titik temu strategis para pemangku kepentingan untuk membangun kepercayaan jangka panjang.

Di sisi lain, para pemimpin daerah seperti Budhiana Kartawijaya dari Kawasan Metropolitan Rebana dan Joni Hendra Putra dari Kepulauan Riau secara aktif menawarkan wilayah mereka sebagai destinasi investasi masa depan, menunjukkan adanya inisiatif lokal yang responsif dan terarah.

Konjen RI Osaka, John Tjahjanto Boestami, menyebut kerja sama ini sebagai bentuk evolusi kepemimpinan bilateral antara Indonesia dan Jepang. “Transformasi Indonesia menuju 2045 akan sangat ditentukan oleh seberapa efektif para pemimpinnya menjalin kolaborasi lintas batas,” ujarnya.