SHS Perkuat Dukungan untuk Program Cetak Sawah di Merauke demi Swasembada Pangan Nasional

Share:

PT Sang Hyang Seri (SHS), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang benih, menyatakan siap mendukung penuh program cetak sawah yang digagas oleh Kementerian Pertanian di Kabupaten Merauke, Papua, serta daerah lain di Indonesia. Program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mempercepat pencapaian swasembada pangan yang menjadi prioritas utama di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dengan visi besar pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam sektor pangan, program cetak sawah ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat dalam mencapai target swasembada.

Direktur Utama PT SHS, Adhi Cahyono Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dari sisi perbenihan untuk menyukseskan program tersebut. SHS, menurut Adhi, memiliki pengalaman dan kapasitas dalam menyediakan benih unggul yang sesuai dengan berbagai karakteristik lahan, termasuk lahan cetak sawah yang akan digarap di wilayah Merauke. Benih unggul tersebut dirancang agar mampu beradaptasi dengan kondisi tanah yang beragam dan dapat menghasilkan produksi padi yang optimal, sehingga program ini dapat terlaksana dengan maksimal.

Sebagai bagian dari persiapan mendukung program cetak sawah, SHS telah mengembangkan lahan produksi benih seluas 3.200 hektare di Sukamandi, yang merupakan salah satu sentra produksi benih terbesar di Indonesia. Lahan ini digunakan untuk menghasilkan benih dasar (foundation seed) dan benih padi siap tanam yang akan dipasok untuk program cetak sawah di Merauke dan daerah lainnya. SHS juga didukung oleh 42 pabrik benih padi yang tersebar di berbagai daerah, dengan kapasitas produksi mencapai 136 ribu ton per tahun. Dukungan infrastruktur ini memastikan bahwa SHS memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan benih dalam skala besar.

Lebih lanjut, Adhi menegaskan bahwa percepatan swasembada pangan yang menjadi program unggulan pemerintah tidak hanya melibatkan Kementerian Pertanian, tetapi juga koordinasi lintas kementerian dan lembaga lainnya yang terkait dengan sektor pangan. Menurut Adhi, sektor pangan memiliki peran yang sangat penting dan strategis bagi ketahanan ekonomi dan sosial bangsa, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian pasokan pangan dunia. Untuk mendukung program ini, SHS juga telah melakukan refocusing anggaran, dengan tujuan agar pengembangan benih dapat dilakukan secara berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang.

Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir turut mendukung penuh kebijakan pemerintah di sektor pangan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kuota pupuk subsidi secara signifikan, dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian di seluruh Indonesia. Dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam produksi pangan.