IHSG Tertekan, Luhut Bertemu Investor untuk Memastikan Kepercayaan Tetap Terjaga

IHSG Tertekan, Luhut Bertemu Investor untuk Memastikan Kepercayaan Tetap Terjaga

March 28, 2025

Share:

Jakarta – Pasar modal Indonesia tengah menghadapi ujian berat dalam beberapa hari terakhir, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan yang cukup signifikan akibat kombinasi faktor eksternal dan domestik. Pada perdagangan Senin (24/3/2025), IHSG sempat menyentuh level 5.967,19, menandai penurunan lebih dari 4,6%, sebelum akhirnya berangsur pulih dan ditutup di 6.161,22, dengan pelemahan 97 poin. Fluktuasi yang tajam ini sempat memicu kekhawatiran investor akan kemungkinan trading halt, meskipun tekanan jual mereda dalam waktu singkat.

Merespons situasi ini, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan segera mengambil langkah proaktif dengan mengumpulkan para investor lokal pasar modal. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mendengar langsung berbagai perspektif mengenai kondisi pasar saat ini serta mencari solusi strategis guna mempertahankan stabilitas dan kepercayaan investor. Dalam pertemuan ini, Luhut didampingi oleh Mari Elka Pangestu, anggota DEN yang juga merupakan mantan Menteri Perdagangan.

Dalam keterangannya melalui media sosial, Luhut menegaskan bahwa komunikasi yang efektif antara pemerintah dan pelaku pasar sangatlah penting dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Ia menyatakan bahwa para investor memainkan peran penting dalam perekonomian nasional, sehingga mendengarkan langsung aspirasi dan tantangan yang mereka hadapi menjadi kunci dalam merancang kebijakan yang lebih responsif dan tepat sasaran. Ia menyoroti bahwa kondisi global yang penuh ketidakpastian, termasuk gejolak geopolitik dan fluktuasi harga komoditas, telah menyebabkan banyak investor memilih untuk menahan diri sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

Selain berbicara mengenai dinamika pasar, Luhut juga menyinggung posisi Indonesia sebagai emerging market, yang dalam beberapa tahun terakhir menghadapi berbagai tantangan serius dalam menjaga daya saing. Ia menilai bahwa momentum ini harus dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap ekosistem investasi, guna memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi utama bagi investor global. Menurutnya, tanpa reformasi kebijakan yang menyeluruh, daya tarik Indonesia di mata investor dapat semakin melemah.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan iklim investasi, Luhut menegaskan komitmen pemerintah dalam menyederhanakan regulasi dan mempercepat deregulasi. Ia menyadari bahwa aturan yang terlalu kompleks sering kali menghambat proses investasi, sehingga perlu dilakukan berbagai perbaikan guna menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah bagi investor. Pemerintah terus bekerja untuk memastikan bahwa setiap regulasi yang diterapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa membebani para pelaku usaha.

Luhut juga menekankan bahwa membangun kepercayaan di pasar modal tidak hanya bergantung pada kebijakan ekonomi yang baik, tetapi juga pada keterbukaan pemerintah dalam menerima masukan dari para pelaku pasar. Ia menyatakan bahwa komunikasi yang transparan dan hubungan yang kuat antara pemerintah dan investor merupakan elemen kunci dalam menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.

Sebagai langkah lanjutan dari pertemuan ini, Luhut menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan oleh investor akan diteruskan kepada Presiden Joko Widodo. Ia menekankan bahwa menjaga stabilitas pasar modal dan memperkuat pertumbuhan ekonomi bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga merupakan upaya bersama yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sektor keuangan dan bisnis.