// Leadership Update

Apartemen Mulai Kehilangan Daya Tarik? Ini Tantangan dan Peluang yang Harus Direspons Developer

July 21, 2025

Share:

Jakarta – Minat masyarakat terhadap apartemen mengalami perubahan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, menyebutkan bahwa apartemen kini mulai kehilangan daya tariknya sebagai instrumen investasi, terutama jika dibandingkan dengan instrumen keuangan lain seperti obligasi pemerintah atau deposito.

“Yield dari apartemen saat ini dinilai tidak lagi cukup menarik secara umum,” ujar Ferry dalam media briefing, Rabu (9/7/2025). Menurutnya, return yang ditawarkan dari investasi properti vertikal ini kalah kompetitif dibandingkan produk investasi sektor keuangan yang semakin agresif.

Selain faktor imbal hasil, pasar sewa apartemen juga menjadi pertimbangan utama bagi konsumen. Meskipun wilayah seperti Jakarta Selatan menunjukkan pemulihan positif, daerah lain yang lebih bergantung pada pasar lokal masih menghadapi tantangan besar.

Kondisi ini menciptakan tekanan tambahan bagi pemilik unit. Biaya operasional dan utilitas tetap harus ditanggung meskipun unit tidak tersewa. “Inilah yang menjadikan banyak calon pembeli bersikap lebih selektif. Mereka hanya akan membeli jika benar-benar membutuhkan, bukan sekadar untuk berinvestasi,” jelas Ferry.

Namun demikian, bukan berarti pasar apartemen sepenuhnya kehilangan daya tarik. Segmen menengah ke bawah, khususnya kategori middle-low, masih menunjukkan potensi yang cukup stabil. Hal ini ditopang oleh keseimbangan antara harga dan daya beli masyarakat.

“Segmen ini tetap memiliki pangsa pasar yang jelas. Harga di kisaran Rp 700 juta hingga Rp 1,5 miliar masih cukup diminati,” tambah Ferry.

Ia juga menyoroti bahwa apartemen premium tetap memiliki peminat, tergantung pada ketersediaan stok dan segmentasi pasar. Hal ini menjadi sinyal penting bagi para developer untuk lebih cermat dalam mengelola supply dan memahami dinamika permintaan.

Ke depan, pengembang perlu lebih adaptif. Tidak cukup hanya menawarkan lokasi dan fasilitas, tapi juga harus mampu membaca pergeseran motivasi konsumen—dari orientasi investasi menjadi orientasi fungsi dan kebutuhan.

Di tengah kompetisi ketat dan tekanan pasar, narasi baru harus dibangun: apartemen bukan hanya aset, tapi solusi tempat tinggal jangka panjang. Developer yang mampu menerjemahkan pemahaman ini ke dalam produk yang relevan akan menjadi pemimpin pasar di fase transisi ini.