Langkah besar kembali diambil oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI dalam mengupayakan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Peresmian Baznas Microfinance Desa (BMD) di Tulungagung, Jawa Timur, menjadi bukti nyata dari komitmen Baznas dalam mendukung kemandirian ekonomi para mustahik. Program ini dirancang untuk memberikan akses permodalan yang mudah, bebas bunga, dan disertai pendampingan usaha yang menyeluruh, demi menciptakan perubahan nyata dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Dalam sambutannya di acara peresmian, Nur Chamdani, Pimpinan Baznas RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum, menekankan bahwa BMD adalah bagian dari upaya berkelanjutan Baznas untuk menciptakan solusi pemberdayaan yang inklusif. Melalui pembiayaan berbasis qardhul hasan, Baznas memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usahanya tanpa terbebani bunga atau persyaratan perbankan yang rumit. Program ini diharapkan menjadi jembatan bagi mustahik untuk mencapai kemandirian ekonomi secara bertahap.
Sejak mulai beroperasi pada 9 September 2024, BMD Tulungagung telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp175.400.000 kepada 105 pelaku usaha mikro. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Baznas Kabupaten Tulungagung yang menyediakan fasilitas kantor layanan, termasuk renovasi senilai Rp82.282.500. Kolaborasi antara Baznas RI dan Baznas daerah menunjukkan kekuatan sinergi dalam menghadirkan program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Ketua Baznas Jawa Timur, Ali Maschan Moesa, mengungkapkan kebanggaannya atas hadirnya BMD di Tulungagung. Menurutnya, program ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan keuangan, tetapi juga menciptakan jaringan ekonomi berbasis komunitas yang kuat. Dengan pendampingan yang intensif, mustahik dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola usaha, sehingga mampu menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas di daerahnya.
Di sisi lain, Penjabat Bupati Tulungagung, Heru Suseno, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai BMD sebagai solusi yang sangat relevan untuk membantu masyarakat kecil mengatasi tantangan permodalan. Dengan pembiayaan tanpa bunga, masyarakat tidak hanya terbebas dari jeratan rentenir, tetapi juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan. Heru berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.
Program Baznas Microfinance Desa di Tulungagung mencerminkan visi besar Baznas untuk memberdayakan mustahik di seluruh pelosok negeri. Dengan mengintegrasikan pembiayaan, pendampingan, dan pemberdayaan komunitas, Baznas menjadikan zakat sebagai alat yang tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga mendorong mereka untuk berkembang dan mandiri secara ekonomi. Peresmian BMD di Tulungagung menegaskan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah-langkah kecil yang strategis dan berkelanjutan.