// Leadership Update

Bank Dunia: Ketahanan Ekonomi Indonesia Perlu Diperkuat Lewat Reformasi Strategis

June 29, 2025

Share:

Jakarta – Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, kepemimpinan ekonomi Indonesia diuji. Bank Dunia menyoroti pentingnya langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah tekanan eksternal yang terus meningkat.

Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Carolyn Turk, menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara yang kebal terhadap dinamika global. Dalam peluncuran laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juni 2025 di Jakarta, Senin (23/6/2025), ia mengingatkan bahwa risiko penurunan ekonomi tetap tinggi.

“Kita tidak dapat mengatakan bahwa Indonesia kebal terhadap tekanan eksternal seperti ketidakpastian global,” ujarnya. Meski demikian, Bank Dunia mencatat bahwa ekonomi Indonesia tetap tangguh, tumbuh sedikit di bawah 5% meski investasi dan konsumsi pemerintah mengalami perlambatan.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 mencapai 4,87%, namun mengalami kontraksi 0,98% dibandingkan kuartal sebelumnya. Tantangan utama berasal dari perlambatan perdagangan global, arus modal yang tidak stabil, serta menurunnya investasi asing langsung.

Di tengah tantangan tersebut, kepemimpinan nasional dituntut untuk bergerak cepat. Bank Dunia merekomendasikan percepatan agenda reformasi, khususnya dalam deregulasi, perbaikan iklim usaha, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Langkah ini dianggap krusial untuk menjaga daya saing sekaligus menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Carolyn juga menekankan pentingnya strategi jangka panjang seperti pembangunan perumahan dan infrastruktur. Pemerintah Indonesia disebut memiliki target ambisius untuk membangun tiga juta unit rumah per tahun, yang bukan hanya akan menyerap tenaga kerja, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi jangka panjang.

Ketahanan ekonomi, dalam pandangan Bank Dunia, bukan hanya soal menjaga angka pertumbuhan, tetapi juga soal membangun sistem yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan. Di sinilah peran pemimpin publik dan pembuat kebijakan menjadi semakin krusial dalam menavigasi tantangan dengan visi yang jelas dan kebijakan yang tepat sasaran.

Indonesia memiliki peluang untuk tetap menjadi negara berkembang dengan prospek cerah. Namun pencapaian itu hanya mungkin jika reformasi dilakukan dengan konsisten dan kepemimpinan yang berani mengambil keputusan strategis di masa sulit.