Demis Hassabis: Pemimpin Google DeepMind Soroti Risiko Tersembunyi AI

June 10, 2025

Share:

Jakarta – Dalam dunia yang semakin terdorong oleh kecanggihan teknologi, seorang pemimpin sejati bukan hanya fokus pada inovasi, tapi juga tanggung jawab moral di baliknya. Demis Hassabis, CEO Google DeepMind, adalah contoh nyata dari kepemimpinan visioner di era kecerdasan buatan (AI).

Dalam wawancara bersama CNN International, Hassabis menyampaikan pandangannya mengenai risiko terbesar AI saat ini. Menariknya, ia tidak menempatkan isu penggantian tenaga kerja manusia di posisi teratas.

“Risiko terbesar AI adalah jika teknologi ini jatuh ke tangan yang salah dan berkembang tanpa batasan yang tepat,” tegas Hassabis, dikutip Minggu (8/6).

Sebagai pemimpin di bidang teknologi terdepan, Hassabis menyoroti dua hal utama: potensi penyalahgunaan AI oleh pihak tidak bertanggung jawab dan tantangan dalam menjaga AI agar tetap berada di bawah kendali manusia.

Peringatan itu bukan tanpa dasar. FBI melaporkan sejumlah kasus peretasan yang memanfaatkan AI untuk membuat pesan suara palsu menyerupai pejabat pemerintahan. Bahkan, AI juga digunakan dalam pembuatan konten deepfake yang meresahkan publik.

Bagi Hassabis, seorang pemimpin teknologi bukan hanya menciptakan, tetapi juga memastikan bahwa inovasi tersebut membawa kebaikan bagi dunia. Ia mendorong adanya kesepakatan internasional untuk merumuskan etika dan aturan dasar bagi perkembangan AI.

“Teknologi sekuat ini harus dibentuk dengan nilai dan prinsip yang kuat. Jika tidak, maka kita sedang bermain dengan api,” ujarnya.

Sikap Hassabis ini mencerminkan nilai-nilai kepemimpinan strategis: keberanian untuk mengangkat isu penting, ketegasan dalam bersuara, dan komitmen untuk membawa teknologi menuju arah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.