Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah menanggapi permintaan Federasi Sepak Bola Bahrain (BAF) yang mengajukan agar pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Bahrain diadakan di tempat netral. Permintaan ini muncul setelah Bahrain mengungkapkan kekhawatiran terkait keselamatan tim nasional mereka menjelang laga tandang yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025 di Indonesia.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh AFC pada Jumat (18/10), organisasi tersebut menyatakan bahwa mereka memahami sepenuhnya kekhawatiran yang disampaikan oleh Bahrain dan berkomitmen untuk menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat. “AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sambil mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman online,” jelas AFC.
Kekhawatiran Bahrain terhadap laga tandang ini muncul setelah pertandingan leg pertama yang digelar di Riffa, Bahrain, berakhir dengan skor 2-2. Pertandingan tersebut penuh dengan kontroversi, terutama terkait keputusan wasit Ahmed Al-Kaf yang memberikan tambahan waktu yang dianggap tidak sesuai. Hasil pertandingan itu memicu berbagai reaksi keras, termasuk serangan verbal dan ancaman online yang ditujukan kepada Bahrain.
Atas situasi tersebut, Bahrain segera meminta kepada AFC dan FIFA untuk memindahkan lokasi pertandingan tandang mereka ke tempat yang lebih netral demi memastikan keamanan para pemain dan ofisial. Dalam pernyataan lanjutannya, AFC menegaskan akan mengadakan diskusi lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait, termasuk FIFA, PSSI, dan BAF, untuk menemukan solusi yang tepat. “AFC akan mendiskusikan masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan PSSI untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan,” lanjut pernyataan tersebut.
Meski belum ada keputusan final mengenai permintaan Bahrain, AFC berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan menjamin keamanan dan keadilan bagi kedua belah pihak.