GP Rajasa Pranadewa, seorang pengusaha muda yang telah dikenal luas di dunia bisnis, memberikan arahan penting tentang bagaimana pengusaha dapat menghadapi tantangan deflasi. Pada 16 Oktober 2024, dalam sebuah pertemuan eksklusif di salah satu hotel di Jakarta Utara, Rajasa berbagi tips strategis dan solusi praktis bagi para pengusaha yang ingin menjaga keberlangsungan bisnis mereka di tengah situasi ekonomi yang sulit.
Deflasi, atau penurunan harga barang dan jasa secara umum, sering kali menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha. Rajasa menjelaskan bahwa kondisi ini menyebabkan penurunan daya beli konsumen, karena mereka cenderung menunda pembelian dengan harapan harga akan terus menurun. “Tantangan ini dapat kita atasi dengan strategi yang matang dan fleksibilitas dalam operasional bisnis kita,” ujarnya.
Rajasa menekankan pentingnya diversifikasi produk dan layanan sebagai strategi utama dalam menghadapi deflasi. “Dengan memiliki portofolio produk yang lebih luas, kita dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan mengurangi risiko penurunan permintaan pada satu produk tertentu,” tambahnya. Selain itu, ia juga mendorong inovasi terus-menerus dalam bisnis, baik dari segi produk maupun layanan, untuk tetap relevan dan menarik di mata konsumen.
Di masa deflasi, pengelolaan keuangan yang bijak menjadi prioritas utama. Rajasa menyarankan para pengusaha untuk lebih cermat dalam mengelola arus kas, menjaga likuiditas, dan meminimalisir utang. “Bisnis yang stabil secara finansial akan lebih mampu bertahan di masa sulit,” tegasnya. Ia juga mengingatkan agar selalu memperkuat hubungan dengan konsumen, karena loyalitas pelanggan bisa menjadi penopang utama bisnis.
Rajasa menutup pertemuan dengan pesan optimis, bahwa dengan strategi yang tepat dan sikap proaktif, pengusaha Indonesia dapat melihat deflasi sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berinovasi. “Krisis bukanlah akhir, melainkan peluang bagi kita untuk lebih kreatif dan tangguh,” tutupnya.