Jakarta – Nama John Riady tidak asing lagi dalam dunia bisnis Indonesia. Sebagai generasi ketiga keluarga Riady, ia kini mengemban tanggung jawab besar sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk. Lahir di New York pada 5 Mei 1985, John tumbuh dengan warisan bisnis keluarganya sekaligus mempersiapkan diri dengan pendidikan dan pengalaman internasional.
John menempuh pendidikan di Georgetown University, mengambil jurusan Filsafat Politik dan Ekonomi. Ia kemudian melanjutkan ke Wharton School of Business, Universitas Pennsylvania, meraih gelar MBA dengan predikat Palmer Scholar. Gelar Juris Doctor di Columbia Law School juga melengkapi kompetensinya, hingga tercatat sebagai anggota Asosiasi Pengacara New York.
Perjalanan kariernya dimulai dari perusahaan investasi di New York sebelum kembali ke Indonesia. Pada 2007, John mendirikan Globe Media Group yang menaungi Berita Satu, Jakarta Globe, dan Suara Pembaruan. Langkah ini menandai kiprahnya membangun bisnis di luar bayang-bayang keluarga.
Setelah melanjutkan studi di Amerika Serikat, John kembali ke Indonesia dan mengajar di Universitas Pelita Harapan. Ia juga membidani lahirnya PT Multipolar Tbk, modal ventura yang berinvestasi ke lebih dari 50 perusahaan teknologi, termasuk OVO yang kini menjadi salah satu unicorn terbesar di Indonesia.
Tahun 2011 menjadi titik balik saat John resmi bergabung dengan Lippo Group sebagai Direktur Eksekutif. Delapan tahun kemudian, ia dipercaya menjadi CEO. Sejak saat itu, John memimpin transformasi perusahaan dengan memperluas bisnis ke berbagai sektor, mulai dari real estate, ritel, media, hingga layanan kesehatan.
Visi kepemimpinan John berakar pada pengalaman lintas budaya dan pendidikan global. Ia dikenal sebagai sosok yang mampu menggabungkan tradisi keluarga dengan inovasi, menjadikan Lippo Group tetap relevan di era digital. Pendekatannya yang strategis membuat perusahaan mampu menghadapi dinamika ekonomi regional maupun global.
Forbes mencatat kekayaan keluarga Riady mencapai US$2,4 miliar pada Juli 2025, menempatkan mereka di posisi ke-25 orang terkaya Indonesia. Namun bagi John, kepemimpinan bukan sekadar angka kekayaan, melainkan tentang tanggung jawab mewariskan nilai, inovasi, dan keberlanjutan untuk generasi berikutnya.