Keberhasilan Telkomsel meraih empat penghargaan sekaligus dalam ajang TM Forum Innovation Awards 2025 di Kopenhagen bukan hanya menjadi bukti kecanggihan teknologi, tetapi juga mencerminkan arah kepemimpinan strategis yang berorientasi pada masa depan.
Di tengah persaingan global yang semakin menuntut efisiensi dan personalisasi, Telkomsel tampil sebagai pelopor transformasi digital melalui proyek-proyek berbasis kecerdasan buatan (AI). Visi ini diwujudkan dalam berbagai kolaborasi internasional yang tidak hanya meningkatkan performa jaringan, tetapi juga memperkuat nilai bisnis dan pengalaman pelanggan.
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari komitmen jangka panjang Telkomsel dalam membangun solusi digital yang “future-ready” dan relevan secara global. “Kami percaya, teknologi terbaik adalah yang memahami manusia. Inilah dasar dari pengembangan jaringan otonom yang kami jalankan,” ujar Indra.
Salah satu proyek unggulan, AI-Enhanced Digital Twins for Best NPS Network – Phase II, menunjukkan bagaimana kombinasi AI, digital twin, dan big data analytics mampu secara akurat memprediksi kebutuhan kapasitas jaringan serta meningkatkan Net Promoter Score (NPS). Inisiatif ini menjadi fondasi nyata dari gaya kepemimpinan berbasis data dan hasil.
Dalam proyek lainnya, seperti GenAI Proactive Customer Care for 5G Monetization dan PIONEER, Telkomsel dan mitra global memperlihatkan pergeseran paradigma pelayanan digital menuju pendekatan yang lebih proaktif dan personal. Pendekatan ini menjadi kunci membangun loyalitas pelanggan di era konektivitas masif.
Pengakuan juga datang dalam bentuk penghargaan Innovation Hub Pioneer Projects 2025 untuk pengembangan jaringan inti berotonomi tinggi bersama Huawei dan STC. Proyek ini membuktikan bahwa keberanian untuk berinovasi adalah bagian dari DNA kepemimpinan Telkomsel.
Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital Telkomsel, sekaligus menjadi inspirasi bagi pemimpin industri lainnya di Indonesia. Dalam lanskap bisnis yang berubah cepat, hanya organisasi dengan kepemimpinan adaptif dan visi jangka panjang yang mampu bertahan dan menciptakan dampak berkelanjutan.
