Papua — Dalam dunia kepemimpinan publik, nilai dan integritas menjadi fondasi utama. drg. Lim Me Ty, MKM, Sp.PM, menunjukkan bagaimana prinsip tersebut dapat diterapkan di tengah tantangan ekstrem, saat ia memimpin RSUD Oksibil di wilayah terpencil Papua.
Sejak muda, Lim sudah menunjukkan keteguhan cita-cita menjadi dokter. Lulus dari FKG Universitas Trisakti dan melanjutkan ke jenjang S2 Kesehatan Masyarakat serta Spesialis Penyakit Mulut di Universitas Indonesia, ia memilih jalan tak biasa—mengabdi di Pegunungan Bintang sejak 2009. “Bukan soal zona nyaman, tapi tentang di mana saya bisa memberi dampak,” katanya.
Tantangan tak sedikit. Mulai dari infrastruktur terbatas, SDM minim, hingga dinamika sosial-politik lokal. Namun, Lim menghadapinya dengan pendekatan sistemik dan kolaboratif. “Saya percaya, sukses adalah perpaduan kesiapan dan kesempatan. Jadi, saya siapkan semua aspek teknis dan administratif jauh sebelum dipercaya memimpin,” jelasnya.
Di bawah kepemimpinannya, RSUD Oksibil berhasil meraih Akreditasi Bintang 4 pada 2023 dan mempertahankannya di tahun berikutnya. Lim fokus pada tata kelola, standar mutu layanan, serta penguatan sinergi lintas sektor—TNI, Polri, BUMD, hingga OPD daerah. Semua dijalankan dengan pendekatan yang tegas namun adaptif.
Gaya kepemimpinan Lim ditopang prinsip spiritual dan kedisiplinan pribadi. Ia tak gentar menghadapi tekanan, fitnah, bahkan ancaman fisik. “Saya sadar, sebagai pejabat publik, saya dilindungi negara. Tapi lebih dari itu, saya percaya kepemimpinan harus punya panggilan dan arah nilai,” ujarnya.
Ke depan, ia mendorong transformasi RSUD Oksibil menjadi tipe C dan berstatus BLUD agar lebih fleksibel dan berdaya saing. Visi jangka panjangnya: memastikan akses kesehatan berkualitas di pedalaman tak kalah dengan perkotaan.
Untuk generasi muda, Lim menyampaikan pesan tegas namun menggugah: “Jangan hidup tanpa arah. Temukan nilai yang menjadi pegangan, karena itulah yang akan membentuk Anda jadi pemimpin yang tahan uji.”
